ada dua
orang (A dan B) waktu itu posisinya A dibawah dan B diatas lantai 4.
B yang
berposisi diatas memanggil-manggil A yang ada di bawah namun A tidak
merasa/tidak mendengar.
lalu B
mempunyai ide; "ah, biar dia noleh keatas saya lempari uang saja".
lalu B melempar uang 1000.
mengetahui
ada uang jatuh A dengan santainya mengambil tanpa menoleh keatas.
B (yang ada
di atas) merasa heran. "koq tidak menoleh keatas. o... mungkin uangnya
kurang banyak.
ya coba saya
lempar 10.000. lalu dilemparlah 10.000
mengetahui
ada uang jatuh lagi A dengan santai juga mengambil tanpa menoleh keatas sama
sekali.
B tambah
heran. o... mungkin uangnya kurang kemudian melempar lagi uang yang lebih besar,
namun A juga tetap tidak menoleh
keatas.
akhirnya B
memutuskan untuk menggunakan cara lain agar A menoleh keatas yaitu dengan
melempar batu ke kepala A.
setelah
terkena batu baru kemudian a menoleh keatas dan menyadari ada orang diatas.
itulah gambaran
kita yang pada waktu mendapat nikmat sebenarnya Allah sedang mengingatkan kita
namun kita tidak merasa, kita terlena pada nikmat yang kita dapatkan
setelah kita
mendapat musibah baru kita sadar akan peringatan dari Allah.
wahai kawan
Indonesiaalkayis, apakah kita menunggu sang pencipta kita memperingatkan kita
dengan sedikit sentilan kepada kita baru kita ingat pada sang pencipta???
tentunya
tidak...
mari ..
selalu ingat pada pencipta dalam keadaan bagaiamana-pun,,, dalam suka ataupun
duka...
0 comments:
Post a Comment